Assalaamu’alaykum
Semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan kepada kita semua.
Saya pernah mendengar jawaban dari seorang ustadz ketika ditanya masalah ini. Berikut kira-kira jawaban beliau yang saya nyatakan dengan bahasa saya:
Menurut beliau hafidhahullah, Allah jalla wa a’la berfirman dalam surat asy-Syu’araa’ ayat 192-195 yang artinya
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”
Oleh karena al-Qur’aan diturunkan dalam bahasa arab yang jelas maka untuk menjawabnya kita harus kembalikan kepada uslub dan kaidah bahasa arab.
Menurut uslub bahasa arab penyebutan “Kami” untuk kata tunggal merupakan hal yang ma’ruf atau dikenal dalam kaidah bahasa arab. Sebagaimana kita sering mengucapkan “Antum” untuk makna tunggal.
Jadi bagi orang Arab tidak akan jadi “masalah” kita menyebut “Kami” untuk makna tunggal. Hal tersebut diperkuat oleh fakta sejarah, bahwa tidak ada satupun kaum kafir Quraisy pada waktu itu di Makkah yang membantah da’wah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi Wa Sallam dengan menggunakan dalih tersebut, padahal betapa mereka sangat menentang da’wah tauhid yang diemban oleh Rosulullah.
Mengapa Abu Lahab, Abu Jahal dan konco-konconya tidak menggunakan dalih tersebut dalam membantah da’wah Nabi, padahal cukup rasional dan kuat bukan???!
Jawabnya: karena mereka sangat paham dengan bahasa Arab.
Permasalahan tersebut baru banyak ditanyakan ketika Islam sudah menyebar sampai ke negeri ‘ajam (di luar Arab). Karena banyak diantara penduduk non Arab yang tidak memahami kaidah bahasa Arab.
Wallahu’alaam
0 komentar:
Posting Komentar