CONTOH KISAH DALAM AL-QUR'AN YANG PUNYA PLOT CERITA YANG MIRIP DENGAN DONGENG YAHUDI DAN BUKU APOKRIPA
# Tradisi kuno Yahudi (150-200 M) yg ditulis oleh Pierke Rabii Eleazer.
# Jewish Mishnah Sandhedrin 4:5 yg ditulis pada abad 2.
Cerita tentang dua orang anak Adam, kain dan Habel (dalam bahasa Arab : Qabil dan Habil) yang melakukan pembunuhan pertama dalam sejarah kemanusiaan, diabadikan Allah dalam Al-Qur'an dengan bahasa yang berbeda. Mr. Pierke dan kitab Yahudi Mishnah tidak mengarang sendiri cerita tersebut, tapi menulis kembali cerita yang hidup dalam masyarakat Yahudi yang dikisahkan secara turun temurun, mungkin sudah dibumbui tambahan-tambahan, namun sebagai suatu peristiwa tetap punya alur yang tidak berubah, yaitu terjadinya pembunuhan antara kedua anak Adam tersebut. Al-Qur'an menyampaikannya kepada kita (Surat Al Maaidah):
27. Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".
28. "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
29. "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
30. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.
31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Kabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang di antara orang-orang yang menyesal.
32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.
Bandingkanlah cerita dalam Al-Qur'an dengan tulisan lainnya, disitu kita akan memperoleh kesan adanya suatu pelajaran tentang keimanan dan kekufuran kepada Allah BUKAN MELALUI TINGKAH, GERAK DAN EKSPRESI, seperti yang terdapat dalam tulisan Mr. Pierke dan kitab Mishnah, yang terkesan 'sangat manusiawi' layaknya cerita dalam skrip/skenario film.
Akan sangat panjang kalau saya menerangkan dan memperbandingkan satu persatu kisah-kisah yang dianggap jiplakan/tiruan tersebut, namun ada baiknya disampaikan beberapa hal kelebihan kisah dalam Al-Qur'an :
1. Dalam kisah nabi Yusuf, seorang nabi yang mempunyai wajah yang sangat tampan (bahkan ketampanan nabi Yusuf merupakan mukjizat Allah bagi beliau), ternyata digambarkan tidak secara visual, sehingga terhindar dari sifat ketampanan manusia yang relatif, tidak ada kalimat misalnya kulitnya yang putih, hidung mancung, mata besar, alis tebal, dll:
31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (Yusuf)
2. Al-Qur'an menggambarkan kejadian yang romantis dan berpotensi mengarah untuk mengundang nafsu birahi manusia dengan sangat indah, bahasa yang dipilih sangat cermat dan hati-hati:
23. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. 24. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Yusuf)
3. Al-Qur'an menjelaskan contoh sikap seorang anak terhadap bapaknya dalam berdialog, sekalipun mempunyai keyakinan agama yang berbeda :
41. Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. 42. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun" 43. Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. 44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. 45. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan". 46. Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama". 47. Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. 48. Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Tuhanku". 49. Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. 50. Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. (Maryam)
0 komentar:
Posting Komentar