This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 23 Mei 2011

Tips Agar Cepat Mendapatkan Jodoh


Siapakah jodoh kita, kapan waktunya tiba, di mana akan dipertemukan, apakah ia benar-benar orang shaleh/ shalehah?. Semua itu rahasia Allah SWT.

Allah SWT menetapkan tiga bentuk taqdir dalam masalah jodoh. Pertama, cepat mendapatkan jodoh. Kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu ketika pasti mendapatkannya di dunia. Ketiga, menunda mendapatkan jodoh sampai di akhirat kelak. Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah adalah hal terbaik untuk kita. Allah SWT berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216).

Kita harus terikat aturan Allah. Kita juga dibekali akal untuk memahami aturan-Nya. Ketika kita memutuskan untuk taat atau melanggar aturanNya adalah pilihan kita sendiri. Bagaimana cara kita untuk mendapatkan jodoh adalah pilihan kita. Dengan jalan yang diridhoiNya atau tidak. Tetapi hasil akhirnya Allah yang menentukan.

Berikut ini ada beberapa tips agar cepat mendapatkan jodoh bagi anda yang sampai saat ini belum mendapatkan jodoh untuk menikah:

1. Tentukan terlebih dahulu kriteria pasangan ideal

Nabi bersabda: ”Apabila datang kepada kalian lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia (dengan puteri kalian). Sebab jika tidak, maka akan terjadi fitnah dibumi dan kerusakan yang besar”. "Lelaki yang bertaqwa akan mencintai dan memuliakan istrinya. Jika ia marah tidak akan menzhalimi istrinya. Kaum jahiliyah menikah dengan melihat kedudukan, kaum Yahudi menikah dengan melihat harta, kaum Nasrani menikah dengan melihat rupa, sedangkan umat Islam menikahkan dengan melihat agama".

Nabi bersabda:"Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang sholehah”. Beliau juga bersabda, ”Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu.”

Sulit mencari jodoh bisa jadi karena kriteria terlalu muluk. Janganlah kita menginginkan kesempurnaan orang lain, padahal diri kita tidak sempurna.

2. Memperluas Pergaulan Sesuai Syariat

Seringlah bersilaturrahim ke tempat saudara atau mengikuti majelis ta'lim. Ustadz, teman, orang tua, saudara, keluarga, dan yang lain Insyaallah pasti bisa diminta bantuan.

3. Sebisa mungkin hindari berpacaran

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Israa’: 32). Kita dilarang berkhalwat, memandang lawan jenis dengan syahwat, wanita bepergian sehari semalam tanpa muhrim, dll.

Biasanya, orang pacaran selalu menutupi kekurangannya dan menampilkan yang baik-baik saja. Cari informasi dari orang dekatnya (saudara, teman, tetangganya). Perlu juga penilaian dari orang tua dan keluarga kita. Biasanya kita tidak dapat melihat kekurangan orang yang kita cintai.

4. Perbanyak introspeksi diri

Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang shaleh, maka kita harus menjadi orang yang shaleh juga. Allah SWT berfirman: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula}” (QS. An Nuur: 26).

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu, tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian. " (HR. Muslim, Hadits no. 2564 dari Abu Hurairah). Jadi, lelaki atau wanita yang baik menurut pandangan Allah itu adalah lelaki atau wanita yang baik iman dan amalnya.

Secara lahiriah kita perlu menjaga kebersihan, kerapihan dan menjaga bau badan. Bukan berdandan berlebihan (tidak Islami), tapi tampil menarik.

5. Jangan Mencintai Secara Berlebihan

“Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)

Jika kita mencintai manusia lebih daripada Allah, niscaya hati kita akan hancur dan putus asa jika ditinggalkan. Jika kita mencintai Allah di atas segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan tabah karena kita yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu bersama hamba yang Sholeh.

6. Jika Gagal Berusaha Lagi

Jika kita gagal, jangan putus asa dan minder. Kita harus sabar dan tetap berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi. Yakinlah ada yang lebih baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.

Para sahabat besarpun mengalaminya. Contohnya Utsman RA yang melamar putri Abu Bakar ditolak, lalu melamar putri Umar juga ditolak, akhirnya malah menjadi menantu Rasulullah SAW.

Jodoh tidak akan lari dan akan datang pada waktunya. Bersabarlah dan sibukkan diri dengan amal sholeh. Hadapilah dengan sikap tenang, santai, tidak mudah emosi/sensitif, tidak larut dalam kesedihan, tidak berputus asa dan tetap bersemangat.

Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin. Segala keadaan dianggapnya baik, dan hal ini tidak akan terjadi, kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur, maka itu tetap baik baginya dan apabila ditimpa penderitaan ia bersabar maka itu tetap baik baginya.” (HR Muslim)

Gunakan energi kita untuk lebih mendekatkan diri dan mencintai Allah SWT., orang tua, dan umat. Yakinlah dengan keadilan-Nya bahwa setiap manusia pasti memiliki jodoh masing-masing. Yakinlah bahwa semua kondisi adalah baik, berguna, dan berpahala bagi kita.

7. Siap menerima taqdir Allah

Hidup adalah ujian. Bisa saja, takdir jodoh kita bukan orang shaleh. Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya di antara pasanganmu dan anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka… Sesungguhnya hartamu dan anakmu, hanyalah ujian bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar.” (Q.S. At-Taghaabuun: 14-15)

Hal tersebut tetap bisa menjadi kebaikan apabila dijadikan sebagai lahan amal shaleh dan batu ujian untuk meningkatkan keimanan, tawakal, dan kesabaran.

8. Wanita bisa melamar lelaki

Bukan hal yang dilarang jika wanita menemukan lelaki sholeh dan berinisiatif menawarkan diri dalam pernikahan melalui peran orang yang dipercaya. Khadijah RA melalui pamannya melamar Nabi Muhammad SAW setelah mengetahui akhlak dan agama beliau.

9. Taqarrub Ilallah

Perburuan jodoh secara syar’i adalah dengan mendekati Allah super ekstra. Caranya dengan bertawasul amal-amal shaleh, tidak hanya ibadah wajib (berbakti kepada orangtua, sholat wajib), juga ibadah sunnah (shoum sunnah, sholat tahajjud/ taubat/ istikhoroh/ hajat/ witir/d huha, tilawah Al Qur’an, istighfar, infaq, dan lain-lain). Semakin dekat dengan Allah, iman bertambah dan do’a kita semakin terkabul. Usaha yang konsisten, optimis dan prasangka baik akan memudahkan jalan kita.

10. Tidak putus asa dan selalu berdoa

Bacalah doa: “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74).

Doa lebih terkabul pada tempat mustajab, waktu mustajab dan memperhatikan adab berdoa. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Tempat mustajab: masjid, majlis ta’lim, Arafah, Hajar Aswad, Hijr Ismail, di atas sajadah, dll.

Waktu mustajab seperti sepertiga malam yang akhir, selesai sholat wajib/tahajjud/hajat, saat sujud/I’tidal terakhir dalam sholat, sedang berpuasa, berbuka puasa, dalam perjalanan, selesai khatam qur’an, hari Jum’at, baru mulai hujan, diantara azan dan iqamat, ketika minum air zamzam, bulan ramadhan/lailatul qodar, antara zuhur dan ashar juga antara ashar dan maghrib, selesai sholat subuh, dalam kesulitan, sedang sakit, sedang ada jenazah.

Adab berdoa seperti menjauhkan hal yang haram, ikhlas, diawali dan diakhiri tahmid/sholawat, menghadap kiblat, suci dari hadats dan najis, khusyu’ dan tenang, menengadahkan kedua tangan, dengan suara rendah dan pengharapan sepenuh hati, mengulangi berkali-kali, tidak berputus asa, menghadirkan Allah dalam hati, tidak meninggalkan sholat wajib, tidak melakukan dosa besar, tidak minta sesuatu yang dilarang Allah, sambil menangis.

Nabi Musa as berdoa setelah menolong dua perempuan penggembala kambing: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS 28:24). Allah SWT memahami keperluan dan prioritasnya, sehingga tidak saja memberi makanan, tapi juga memberi jodoh, tempat tinggal dan pekerjaan. Wallahu’alam bishawab.


Ummu Hafizh dalam Suara Islam

Minggu, 15 Mei 2011

LIDAH TIDAK BERTULANG

Mungkin judul di atas tidak berlebihan jika kita lihat realita yang ada sekarang. Anggota tubuh sekecil lidah dan tampak lemah itu ternyata mampu menyakiti hati serta memberinya bekas yang dalam. Kadang orang tidak menyadari saat dia berbicara ternyata telah menyakiti hati orang lain. Baik pria ataupun wanita pasti pernah melakukannya baik sengaja ataupun tidak sengaja, namun yang paling sering melakukannya adalah kaum wanita. Perlu diketahui bahwa lidah bisa menjadi sebab seseorang masuk surga ataupun masuk neraka, karena tidak ada satu pun kata yang kita ucapkan kecuali ada malaikat yang menulisnya. Mungkin di dunia kita bisa mengingkarinya namun di akhirat nanti mulut akan dikunci dan anggota badan lain yang berbicara.
Ada beberapa perbuatan yang merupakan tanda rusaknya lidah, di antaranya adalah:
  • Dusta atau Berbohong.
Berdusta merupakan salah satu dosa besar yang membawa pelakunya kepada kejelekan, dan kejelekan akan membawa pelakunya pada neraka. Tidak ada bedanya berbohong saat serius ataupun sedang bercanda, kedua-duanya haram hukumnya. Berdusta sama sekali bukan akhlaq seorang muslim, karena dusta merupakan perbuatan yang sangat hina. Bahkan orang kafir Quraisy di zaman Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam pun sangat anti untuk berbohong karena bohong bagi mereka merupakan ‘aib. Siapa saja orang yang sering berdusta, maka Allah akan mencatatnya sebagai pendusta.
  • Ghibah atau Menggunjing.
Ghibah adalah membicarakan kejelekan atau ‘aib saudaranya ataupun kebaikannya yang mana jika saudaranya itu tahu, dia tidak menyukainya. Bahkan ada yang berpendapat bahwa jika saudaranya ada di majelis itu, juga disebut dengan ghibah. Jadi tidak hanya menceritakan kejelekan saudaranya saja disebut bid’ah, tapi juga kebaikannya jika orang yang dibicarakan tersebut tidak menyukainya. Orang yang menggunjing saudaranya, menyebutkan ‘aib-‘aibnya hingga jatuh harga dirinya maka dia telah berdosa.
Pelaku ghibah bagaikan memakan daging saudaranya dan mereka diancam dengan adzab di akhirat, yaitu kelak mereka akan mempunyai kuku-kuku yang terbuat dari tembaga yang digunakan untuk mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Siapa yang sanggup menerimanya? Namun sangat disayangkan, tiap hari masyarakat disuguhi dengan tayangan infotainment atau gosip yang jelas-jelas merupakan ghibah. Namun Allah subhanahu wa ta’ala Maha Pengampun, Dia mengampuni segala dosa selama orang tersebut bertaubat dan minta ampun termasuk dosa ghibah. Jika kita terlanjur menggunjing seseorang, maka kafaroh atau tebusannya adalah meminta ampun kepada Allah untuk kita dan orang yang kita gunjing. Lafadz do’anya adalah “Allahummaghfirly wa lahu”. Kemudian kita berusaha mengangkat kembali nama baik saudara kita di majelis yang kita pernah menjatuhkan namanya. Namun ada pengecualian mengenai ghibah ini, yakni boleh memperingatkan orang lain dari seseorang yang jahat atau sesat supaya selamat.
  • Namimah atau Adu Domba.
Namimah sangat tercela, tidak ada yang bisa melakukannya kecuali dengan lisannya. Namimah adalah menukil ucapan seseorang kemudian disampaikan pada orang lain dengan tujuan merusak hubungan atau menimbulkan permusuhan di antara kedua orang tersebut. Perbuatan ini merupakan dosa besar yang pelakunya diancam tidak akan masuk surga. Ada sebuah kisah di zaman nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sedang berjalan dan melewati dua kuburan, ternyata penghuni kedua kuburan tersebut sedang disiksa karena dosa yang selalu mereka kerjakan. Yaitu yang satu suka berjalan di tengah manusia dengan menyebarkan namimah, dan satu lagi disiksa karena tidak menjaga dirinya dari najis ketika buang air kencing sehingga pakaian dan badannya terkena air kencing.
  • Suka Mencela.
Orang yang sering mencela orang lain biasanya terkumpul padanya akhlaq yang buruk, antara lain ujub yaitu bangga dengan dirinya sendiri, sombong yaitu menolak kebenaran dan mencela orang lain, tidak instropeksi diri, dan lain-lain. Allah Ta’ala dan Rosul-Nya melarang keras dari hal tersebut. Bahkan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan bahwa mencela seorang muslim tanpa sebab yang dibenarkan adalah kefasikan.
Pernah dahulu ummul mukmunin ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha mencela ummul mukminin yang lain dengan menyebutnya ”pendek”. Dengan kata itu saja sudah membuat Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam marah, dan beliau bersabda bahwa kata-kata itu jika dimasukkan dalam lautan maka akan mencemarinya. Betapa buruknya perbuatan ini sampai Allah Ta’ala pun mencela perbuatan ini dengan surat az-Zalzalah. Mungkin tepatlah peribahasa “semut di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak”.
Itulah beberapa dari sekian banyak kerusakan lidah yang yang dapat berakibat buruk bagi pelakunya di dunia dan di akhirat. Hendaknya setiap diri kita berhati-hati dari terjatuh ke dalamnya, karena salah satu  sebab terbanyak seseorang masuk neraka adalah karena lidahnya. Kita mohon perlindungan dan keselamatan pada Allah subhanahu wa ta’ala.